SubhaanAllah, Alhamdulillah, Laa Ilaaha Illallah, Allahu Akbar !
Sebulan ber'clerkship' di rumah sakit (baca:hospital) saya belajar banyak hal - menambahkan ilmu, memantapkan kemahiran, memperbanyak kenalan, merapatkan ukhuwah dan sebagainya. Untuk hal-hal yang baik itu, Alhamdulillah...
Namun, di sisi manfaat yang begitu bermakna, muncul juga beberapa perkara yang saya kira kurang baik untuk dicontohi, dipraktikkan atau dibiasakan. Banyak hal di depan mata yang menduga keimanan bahkan seringkali membuat saya terkeliru dengan sunnatullah dan syari'atullah yang sebenarnya. Sedangkan haram dan halal itu memang jelas, mengapa sulitnya mengamalkan sebahagiannya dan membuang sebahagian yang lain? Ah...ujian ini memang berat. Ujian para pendakwah! Tewasnya diri sendiri akan membawa orang lain juga hanyut bersama. Nastaghfirullah..
Satu hal penting yang saya fikirkan dengan begitu dalam - jika perlunya doktor perempuan adalah untuk merawat perempuan, kenapa banyak doktor perempuan (baca: muslimah) tak mahu memilih menjadi pakar sakit puan atau hanya merawat perempuan? Masih validkah hukum fardhu kifayah perempuan bekerja sebagai doktor sebenarnya? Ah...saya keliru. (sedang mencari pencerahan) Melihat situasi di ObGyn, membuat saya sesak, lelah, malu dan tambah keliru. Benarkah itu dibenarkan Islam?
...
Saidina Ali r.a berkata :
· Tiada solat yang sempurna tanpa jiwa yang khusyu'.
· Tiada puasa yang sempurna tanpa mencegah diri daripada perbuatan yang sia-sia.
· Tiada kebaikan bagi pembaca al-Qur'an tanpa mengambil pangajaran daripadanya.
· Tiada kebaikan bagi orang yang berilmu tanpa memiliki sifat wara' (memelihara diri & hati-hati dari dosa).
· Tiada kebaikan mengambil teman tanpa saling sayang-menyayangi
Sikap manusia memang maacam-macam. Ada sesuatu untuk direnungkan dan diambil iktibar sepanjang tempoh sebulan yang berlalu itu...
- Tersangat perlu untuk sabar dan ekstra sabar.
- Jauhi umpatan tentang orang lain. Cakap depan-depan, bukan belakang-belakang.
- Berani untuk berkata benar. Berani untuk mengaku salah.
- Hadapi sesiapa dan apapun saja dengan yakin.
- Bertanggungjawab atas amanah.
- Elak patuh membuta tuli sehingga merugikan diri sendiri.
- Adil dalam semua tindakan, terhadap semua orang.
- Segera memafkan dan melupakan kesalahan orang lain.
- Menegur salah orang dengan berhikmah.
- Berdikari dan sendiri itu seringkali lebih baik.
- dan sebagainya..................
Atas semua kesedaran ini, ALHAMDULILLAH.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Terima kasih, ya Allah...
Keadaan manusia tak terlepas dari 4 perkara, yaitu: nikmat, bala, taat, dan maksiat. Menghadapi nikmat dengan bersyukur, menghadapi bala dengan sabar, menghadapi taat dengan merasa mendapat taufik hidayat dari Allah, dan menghadapi maksiat dengan segera bertaubat.
(Syeikh Abul Abbas Al-Mursi Ra)
...
Revolusi di Mesir menganggu gugat keamanan, membuah kerisauan, tapi pasti mempunyai sejuta hikmah.
Buat sahabat-sahabat di sana, semoga segalanya selamat dan tetaplah bertahan dan sabar.
Bolehkah terjadi revolusi di Malaysia juga?
hmmm...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan